Tribunlampungco.id, Lampung Barat - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Lampung Barat gelar pengesahan warga baru sekaligus mengukuhkan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus sebagai Warga

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID tf8e5h4MyPog6PJ46D2k-vt-pq4d-kx8l-vu_EJYFCFkFoqQL2JWNA==

Sertameletakkan batu pertama pembangunan Padepokan SH Terate Cabang Tuban. Dan saat itu bersamaan dengan Dandim 0811/Tuban, Letkol Kav. Rahyanto Edy Yunianto yang keduanya sama-sama warga SH Terate secara terang-terangan berpakaian sakral melakukan sambung persaudaraan di Alun-Alun Tuban dengan disaksikan ribuan warga, sehingga hal itu menjadi Era Ki Ageng Ngabei Soerjodiwirjo Namanya Muhamad Masdan. Lahir tahun 1876 di Surabaya, putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo. Sorang mantri cacar di daerah Ngimbang, Jombang. Dia bersepupu dengan RAA Soeronegoro Bupati Kediri saat itu. Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirdjo memiliki garis silsilah dengan Betoro Katong yang merupakan pendiri kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Muhamad Masdan adalah peletak dasar pertama PSHT. Setelah beranjak dewasa, ia bernama Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo. Warga PSHT biasa memanggilnya mbah Suro atau Eyang suro Setelah menamatkan Sekolah Rakyat pada 1890, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo diasuh pamanya, Wedono di Wonokromo, Surabaya. Ia sempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren Tebu Ireng Jombang. Dari sini, ia mulai mengasah bela diri pencak silat, sebelum pindah ke Parahiyangan, Bandung pada 1892. Di Parahiyangan, kemampuan bela dirinya semakin matang. Berbagai aliran pencak silat ia pelajari. Sejak itu, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo berpindah-pindah ke berbagai tempat, seperti Jakarta, Lampung, Padang dan Aceh. Ia berguru dengan tokoh silat dan mendalami berbagai aliran pencak silat di setiap tempat yang ia singgahi, sebelum kembali ke Surabaya pada 1902. Pada 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo bekerja di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya sebagai anggota polisi berpangkat mayor polisi. Tahun 1903 ia mendirikan perkumpulan bernama Sedulur Tunggal Kecer”. Sedangkan pencak silatnya bernama “Joyo Gendelo Tjipto Muljo”. Pada 1917, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan perguruan Persaudaraan Setia Hati PSH di desa Winongo, Madiun, Jawa Timur. Sedulur Tunggal Kecer” diganti dengan “persaudaraan”. PSH bertujuan mengikat rasa persaudaraan antar warga PSH, sekaligus membentuk rasa nasionalisme yang saat itu Indonesia masih dijajah Belanda. Ki Ageng Ngabei Soerodiwirdjo wafat pada hari Jum`at, 10 Nopember 1944 dan di makamkan di desa Winongo, Madiun dalam usia 68 tahun. Era Ki Hadjar Hardjo Oetomo Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah tokoh pergerakan kemerdekaan. Atas jasanya dalam pergerkan kemerdekaan itu, Negara menganugerahkannya sebagai pahlawan perintis kemerdekaan. Diperkirakan, penambahan nama “Terate” dimaksudkan agar PSHT dapat dipelajari oleh semua golongan masyarakat. Mengingat, di era Ki Ageng Ngabei Soerodiwirdjo, PSHT hanya diajarkan untuk kalangan bangsawan. Sesuai maknanya, terdapat 3 bentuk bunga terate, yaitu kuncup, setengah mekar dan mekar. Semua golongan masyarakat dapat belajar pencak silat PSHT. Sebelum PSHT terbentuk, Ki Hadjar Hardjo Oetomo mendirikan Setia Hati Pemuda Sport Club SH PSC. Pemerintah Belanda saat itu mencurigai, organisasi PSHT digunakan sebagai tempat latihan pencak silat dan melakukan pergerakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Tindakan Ki Hadjar Hardjo Oetomo itu menghantarkan dia dalam pembuangan ke Jember, Cipinang dan Padangpanjang. Ki Hadjar Hardjo Oetomo meninggal dunia pada tahun 1952 di desa Pilangbango, Madiun. Era RM. Soetomo Mangkoedjojo Soetomo Mangkoedjojo adalah seorang pegawai bank. Ia merupakan salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo Pada 1942, ia mengusulkan mengganti nama SH PSC sebagai perguruan menjadi Setia Hati Terate sebagai organisasi persaudaraan. Perubahan nama itu disepakati dalam kongres pertama tahun 1948 menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate. Setelah RM. Soetomo Mangkoedjojo dipindah tugaskan ke Surabaya, Ketua PSHT digantikan M. Irsad. Dalam perjalanannya, PSHT semakin berkembang di bawah kepemimpinan M. Irsad yang juga murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Sejak itu, PSHT memiliki tambahan materi latihan, yaitu 90 senam, sebagian jurus, jurus belati dan jurus toya. Karena alasan M. Irsad pindah pindah ke Bandung, kepemimpinan PSHT diembankan kepada Santoso Kartoatmodjo. Tahun 1960, terjadi pergolakan di Madiun dan jabatan Ketua dikembalikan kepada RM. Soetomo Mangkoedjojo sampai 1974. Sejak itu, PSHT mulai berkembang di beberapa daerah, seperti Magetan, Surabaya, Mojokerto, Yogyakarta, dan Solo. Era RM. Imam Koesoepangat dan Tarmadji Boedi Harsono, SE Pada 1974, PSHT menyelenggarakan kongres di Madiun dan memilih RM. Imam Koesoepangat sebagai Ketua Pusat PSHT. Ia juga dikenal dengan sebutan Penditho Wesi Kuning. Salah satu ajarannya yang cukup populer adalah “Sepiro gedhening sengsoro yen tinompo amung dadi cobo”. Artinya, “Seberapapun besarnya kesengsaraan, jika diterima dengan ikhlas, semuanya hanya cobaan” RM. Imam Koesoepangat yang sangat menghormati ibunya adalah putra ketiga dari lima bersaudara. Lahir dari pasangan Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM Ambar Koessensi tahun1938 di Madiun. Kakeknya Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat adalah bupati Madiun VI. Di bawah kepemimpinan RM. Imam Koesoepangat, PSHT sebagai perguruan pencak silat yang disegani sejak itu. PSHT semakin pesat berkembang setalah Tarmidji Boedi Harsono, SE dipilih sebagai Ketua pada 1981. RM. Imam Koesoepangat dan Tarmidji Boedi Harsono, SE merupakan dua serangkai yang membesarkan PSHT hingga memiliki warga sebanyak belasan juta di seluruh dunia. Tahun 1982, PSHT mendirikan Yayasan Setia Hati Terate untuk mengelola kekayaan PSHT. PSHT memiliki padepokan agung yang merupakan land mark organisasi. Kini, di bawah Ketua Umum R. Moerdjoko HW, PSHT didirikan di lebih dari 300 pengurus cabang dan komisariat di dalam dan di luar negeri. Silsilah Pimpinan PSHT PSHT adalah organisasi persaudaraan, yang didirikan pada tahun 1922 yang berkedudukan dan berpusat di Madiun. Sebelum diubah bentuknya dari perguruan menjadi organisasi, PSHT dipimpin oleh Ki Hadjar Harjo Oetomo dari tahun 1922 s/d 1948. Setelah menjadi organisasi, PSHT dipimpin oleh Ketua Umum sebagai berikut Soetomo Mangkoedjojo, 1948 sd 1956; Irsad, 1956 sd 1958; Santoso, 1958 sd 1966; RM Soetomo Mangkoedjojo, 1966 sd 1974; RM Imam Koessoepangat, 1974 sd 1977 Badini, 1977 sd 1981; Tarmadji Budi Harsono, 1981 sd 2014 Richard Simorangkir, Plt 2014 sd 2014 Arif Suryono Plt, 2014 sd 2016 Muhammad Taufik, 2016 sd 2017 Moerdjoko HW, 2017 sd sekarang. Sebuah video yang memperlihatkan aksi peserta konvoi diduga anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Teratai ( PSHT) Blitar yang merusak mobil pengguna jalan lain viral di media sosial. Video itu salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @majeliskopi08. Video tersebut direkam oleh seorang pengendara mobil perempuan. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 9-X4drkCa89Lp0GignOPydPWotebv6ZQMLzDf9bN-V36pO409rXtpg== ANALISAPUBLIKCOM | Blora - Sebanyak 112 orang mengikuti prosesi Pengesahan Warga Tingkat Satu Organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (SH
- Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT dan suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti, tengah terlibat bentrok di Kota Yogyakarta pada Minggu, 4 Juni 2023. Bentrokan yang disertai dengaj aksi lempar batu tersebut bahkan sempet trending di Twitter. Lantas bagaimana sejarah PSHT? Sejarah PSHT Melansir dari laman resmi PSHT adalah sebuah organisasi pencak silat yang didirikan di Madiun, Jawa Timur, pada 1922 silam. Adapun pendirinya yaitu Ki Hadjar Hardjo Oetomo 1888-1952, salah seorang pahlawan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada awalnya, organisasi ini bernama Setia Hati Pemuda Sport Club dan berbentuk seperti klub olahraga. Seiring berjalannya waktu, namanya kemudian berubah menjadi Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club". Dan pada akhirnya berganti lagi menjadi "Persaudaraan Setia Hati Terate" atau disingkat menjadi PSHT. Ki Hajar Hardjo Oetomo mendirikan PSHT ketika kongres pertama yang diadakan di Madiun pada 25 Maret 1951 lalu. Baca Juga Tanggapi Tawuran di Jogja, Ketum PSHT Berikan Pernyataan Sikap Diketahui, Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah sosok pemuda yang berani melawan tentara Belanda. Ia bersama teman-temannya kerap melakukan perlawanan, pelemparan, dan perusakan terhadap kereta api yang kerap lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan untuk militer. Atas aksi ini, Hardjo Oetomo akhirnya ditangkap dan dipenjara di rutan Cipinang. Tak sampai di situ, Hardjo Oetomo juga dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat hingga 15 tahun lamanya. SH PSC juga sempat dibubarkan oleh Belanda lantaran ada kata pencak di dalamnya. Kemudian, pengurus organisasi tersebut mengganti kata pencak menjadi pemuda. Hal ini dilakukan untuk mengelabuhi Belanda supaya tidak dibubarkan. Kemudian pada tahun 1942, atas usul saudara SH PSC, Soeratno Soerengpat, salah satu tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Kala itu, SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi dan baru pada tahun 1948, melalui sebuah kongres di Madiun, berubah bentuk menjadi organisasi dan bernama Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT hingga saat ini. Baca Juga Kronologi Bentrok di Taman Siswa Jogja Berawal dari Keributan di Parangtritis Perkembangan PSHT Perkembangan PSHT sendiri tidak lepas dari kontribusi sejumlah tokoh yang turut membesarkan perguruan silat ini. Tokoh-tokoh tersebut yaitu Soetomo Mangkudjojo, Santoso Kartoatmodjo, Irsyad, Imam Koesoepangat, dan juga Tarmadji Budi Harsono. Mereka sudah meletakkan dasar dan mendorong perkembangan PSHT hingga saat ini. Berkat jasa dari mereka, PSHT mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD-ART, mendirikan yayasan, lalu mengembangkan cabang-cabang PSHT, membangun padepokan sebagai pusat kegiatan dari PSHT, mendirikan beberapabkoperasi yang diperluas dan melibatkan semua anggota di seluruh cabang, serta memperkenalkan PSHT lewat berbagai kejuaraan. Perjalanan PSHT dalam mengembangkan diri sebagai sebuah organisasi bela diri dan sosial di Indonesia merupakan bukti komitmen dan dedikasi oleh para anggotanya. Dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai dari persaudaraan, kesetiaan, dan keberanian. Bahkan sampai saat ini, PSHT terus berupaya memperluas pengaruhnya dalam menjaga budaya serta membangun hubungan yang harmonis antaranggota dan lingkungan masyarakat. Demikian sejarah PSHT sebagai organisasi pencak silat di Indonesia. Semoga menambah wawasan! Kontributor Putri Ayu Nanda Sari
Kejuaraansilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) CUP ke-6 Cabang Bogor digelar di Padepokan PSHT Pagelaran Cibinong, Minggu (26/1/2020). Minggu, 26 Januari 2020 Lagi, Pesilat Muda Tewas di Ilustrasi pencak silat. Foto Thao Le Hoang/UnsplashSalah satu padepokan terbesar di Indonesia adalah PSHT. Padepokan ini menjadi salah satu padepokan silat tertua dan terbesar yang dapat ditemui di hampir seluruh wilayah negara asal bela diri pencak silat, Indonesia memiliki banyak perguruan yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Masing-masing perguruan tentunya memiliki aliran yang membedakan satu sama lain. Salah satu perguruan yang banyak dikenal orang sekaligus menjadi yang terbesar di Indonesia adalah Setia Hati Terate PSHT merupakan perguruan pencak silat yang berasal dari Madiun, Jawa Timur. Dalam perkembangannya, PSHT menjadi perguruan silat yang sudah tersebar di seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. Berikut adalah profil lengkap padepokan pencak silat terbesar di Indonesia Terbesar di IndonesiaPuspa Arumsari, anggota PSHT saat bertanding di SEA Games Manila. Foto PSHTPSHT merupakan salah satu padepokan perguruan terbesar di Indonesia. Perguruan ini didirikan pada 1922 oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo. Mulanya, perguruan ini bernama Setia Hati Pemuda Sport Club SH PSC yang kemudian berubah menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada tahun sejarahnya, PSHT juga menjadi salah satu perguruan silat yang turut berkontribusi dalam mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI pada 1948. Hingga saat ini, PSHT masih menjadi perguruan silat yang aktif dalam melahirkan pesilan andal di Tanah PSHT dari awal pembentukannya hingga saat ini juga telah membuahkan hasil nyata. Hal ini dibuktikan dari banyaknya anggota PSHT yang berjumlah tiga juta orang. Tak hanya itu, perguruan ini juga tersebar di 236 kabupaten/kota yang ada di seluruh wilayah lanjut, PSHT secara keorganisasian juga dapat ditemukan di beberapa negara lain di luar Indonesia. Seperti misalnya di Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Pencak Silat PSHTIlustrasi padepokan terbesar di Indonesia. Foto PSHTSebagai perguruan silat terkenal di Indonesia, PSHT tentunya memiliki ciri sendiri yang membedakan dengan perguruan lainnya. Ada beberapa ajaran yang ditanamkan dalam pendidikan PSHT kepada para anggotanya, berikut di antaranya1. Pendidikan Pencak SilatHal utama yang diajarkan dalam PSHT tentunya pendidikan pencak silat sebagai olahraga. Adapun pendidikan olahraga ini meliputi unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, kebahagiaan, dan yang diajarkan meliputi pencak silat sebagai ajaran, pencak silat prestasi, dan pencak silat bela diri praktis yang ditujukan untuk Kerohanian/Budi LuhurSelain sebagai olahraga, PSHT juga mengajarkan ajaran kerohanian. Ajaran ini ditujukan untuk mengembangkan perpaduan kekuatan pikiran, perasaan, dan tekad kepada para itu, ada pula ajaran setia hati yang diajarkan kepada para anggotanya. Seperti misalnya upaya mendekatkan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, serta manusia dengan alam semesta. Ajaran tersebut ditinjau dari berbagai aspek budaya maupun agama yang berlaku di masyarakat. Itu dia informasi mengenai padepokan terbesar di Indonesia yang perlu kamu tahu. PERSAUDARAANSETIA HATI TERATE TAHUN 2021 Sekretariat : Padepokan Agung PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No. 10 dan 17 Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia 63128 Telp. (0351) 446, 452549, Fax. (0351) 473356 email. pusatmadiunpsht@ RELEASE SIARAN PERS Parapatan Luhur adalah forum Jumlah Pembaca 979 MADIUN – Sempat disegel oleh sekelompok orang tak dikenal pada 29 Oktober 2019 silam, Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate jalan Merak 10 Kota Madiun telah kembali digunakan untuk kegiatan pengurus pusat PSHT tak lama berselang. Bahkan pada April 2021 yang lalu, padepokan kembali digunakan untuk kegiatan Parapatan Luhur Parluh yang memilih kembali R. Moerdjoko HW sebagai Ketua Umum dan H. Issoebiantoro sebagai Ketua Dewan PSHT tahun 2021-2026. Acara yang saat itu digelar virtual juga dihadiri oleh sebagian perwakilan pengurus cabang PSHT se-Jawa Timur. Mengingat peristiwa penyegelan Padepokan PSHT hampir dua tahun lalu, sore hari yang sama setelah pagi sebelumnya sekelompok orang menyegel padepokan, segel tersebut dibuka sendiri oleh mereka. Hal ini lantaran pihak kepolisian bertindak cepat mengingatkan bahwa tindakan penyegelan tanpa hak merupakan tindak pidana. Ini dilakukan demi menghindari konflik yang tidak diinginkan. Sebagaimana diketahui bahwa saat itu Persaudaraan Setia Hati Terate adalah ormas yang tidak berbadan hukum. Keputusan Kongres/Musyawarah Besar atau Parapatan Luhur yang mengamanahkan untuk membadanhukumkan Persaudaraan Setia Hati Terate pun belum didengungkan. Sementara tak lama selepas peristiwa penyegelan, beredar kabar bahwa kelompok penyegel padepokan tersebut sedang mempersiapkan proses pengajuan Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi berbadan hukum. Padahal, setelah ditelusuri ternyata mereka bukanlah pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate yang sah. Berangkat dari hal inilah kemudian Mas Arif Suryono membuat kebijakan untuk mengamankan nama yang sekiranya akan dipakai sebagai badan hukum, yang memuat identitas “Persaudaraan Setia Hati Terate”. – Hum DANREM081 Dan FORKOPIMDA Madiun Status Quo kan Padepokan PSHT. Berkaitan dualisme kepengurusan dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, DANREM 081 dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Madiun memberikan jaminan pengamanan untuk Padepokan Agung PSHT di Jl. Merak no. 10, Madiun. Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate. Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang saudara Setia Hati Pencak Sport Club SH PSC yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS PJKA Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan wilayah selatan Madiun. Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta. Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama “pencak”. Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata “pencak” pada SH PSC menjadi “pemuda”. Kata “pemuda” semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia. Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi. Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad. Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat. Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini. Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono. Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang. Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati “Terate” ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara. Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga saudara SH juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa. Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang “terbaik dari yang terbaik” yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan. Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I erste trap. Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I ester trap, Tingkat II twede trap, tingkat III derde trap. Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi Jakarta, dan Minangkabau. Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 – 1999 sebanyak ZdO2tx.
  • afmm3m43s3.pages.dev/202
  • afmm3m43s3.pages.dev/259
  • afmm3m43s3.pages.dev/247
  • afmm3m43s3.pages.dev/95
  • afmm3m43s3.pages.dev/312
  • afmm3m43s3.pages.dev/180
  • afmm3m43s3.pages.dev/325
  • afmm3m43s3.pages.dev/24
  • afmm3m43s3.pages.dev/281
  • padepokan setia hati terate